Inilah Cara Mendesain Rumah Kayu!

Desain untuk rumah kayu dapat dikelompokan menjadi dua bagian, yaitu rumah kayu klasik dan rumah kayu modern. Jenis yang klasik biasanya hanya terdiri dari satu lantai, dengan desain sederhana seperti pondok atau gazebo.

Nyamannya Sebuah Ruangan Dengan Lantai Kayu

Bagi Masyarakat Indonesia lantai kayu bukan sesuatu yang baru bahkan menjadi identitas rumah-rumah tradisional di berbagai daerah.

Pameran Mashikama Alam Mulya

Pameran Di Laksanakan Pada Tanggal 19 - 22 April di JCC Senayan

Rumah Bernuansa Kayu

Kayu merupakan salah satu jenis material favorit dari dahulu. Sebagai bahan baku alami, kayu memiliki karakter unik seperti kaya akan tektur dan serat, gradasi warna-warna coklat dan wangi yang menyegarkan

Hasil Pemasangan

Hasil Pemasangan Flooring kami

Senin, 08 Oktober 2012

new products










Kamis, 19 Juli 2012

Kayu Ulin mulai punah


Beberapa orang warga menggali tanah di bilangan Desa Inan Kecamatan Paringin Selatan, Kabupaten Balangan Provinsi Kalimantan Selatan untuk mengeluarkan sebatang kayu yang terbenam di kawasan tersebut.
Kayu yang terbenam tersebut ternyata jenis kayu ulin (Eusideroxylon zwageri) yang diperkirakan berabad-abad berada dalam tanah yang dalamnya sekitar dua meter dari permukaan tanah.
Sementara pekerja yang lain juga berusaha memotong sebatang kayu ulin yang juga diperkirakan berusia berabad-abad yang berada di dasar Sungai Pitap anak Sungai Balangan yang kondisi airnya tak terlalu dalam.
Walau warga bersusah payak menggali dan memotong kayu berusia tua tersebut tetapi terus dilakukan, mengingat untuk membeli jenis kayu yang disebut juga sebagai kayu besi itu sekarang sudah terlalu mahal bagi kantong warga setempat, lantaran sudah sulit diperoleh.

Dari dua kejadian tersebut telah menimbulkan banyak pertanyaan dikalangan masyarakat setempat, mengapa di kawasan tersebut begitu banyak kayu ulin, sementara jenis kayu tersebut tak pernah terlihat lagi dalam beberapa dasawarsa terakhir ini.

“Sebagian besar warga di kampung kami tahu tentang kayu ulin hanya dari bahan bangunan yang sudah jadi, tetapi tak pernah melihat bentuk kayu ulin yang masih tumbuh,”kata Nurfansyah warga setempat.
Warga setempat kebanyakan memperoleh kayu ulin dari kayu yang terpendam dalam tanah atau yang ada di dasar sungai, kualitasnya sangat baik, kuat dan warnanya menghitam bagaikan besi, kata Nurfansyah.

Menurut Nurfansyah di kawasan tersebut begitu banyak terlihat tunggul (bekas tebangan) kayu ulin di sepanjang Sungai Pitap, dan tunggul-tunggul tersebut sudah ada sejak lama dan diperkirakan ratusan tahun.
“Menurut bapak saya, selagi dia masih kecil tunggul-tunggul kayu ulin tersebut sudah ada seperti itu, padahal usia bapak saya 80-an tahun, dan sekarang sudah meninggal,” kata Nurfansyah.

Mengenai tunggul-tunggul kayu ulin tersebut juga sering dilontarkan warga yang berpergian menyusuri trans Kalimantan antara Banjarmasin ke arah Batulicin Kabupaten Tanah Bumbu, sebab di kawasan Jorong, atau Kintap Kabupaten Tanah Laut yang dilintasi trans Kalimantan tersebut banyak terlihat tunggul-tunggul kayu ulin.

Dengan banyaknya tunggul kayu ulin tersebut juga membuktikan bahwa dulunya kawasan tersebut merupakan hutan ulin, tetapi sekarang berubah menjadi semak belukar dan padang alang-alang.
Jenis kayu ulin tersebut banyak dimanfaatkan warga untuk membuat pondasi (tongkat) rumah, tiang bangunan, sirap (atap kayu), papan lantai,kosen, bahan untuk banguan jembatan, bantalan kereta api dan kegunaan lain yang memerlukan sifat-sifat khusus awet dan kuat.

Kayu ini seringkali digunakan lantai tempat pemandian atau cuci, sebab jenis kayu ini tak akan lapuk walau bertahun-tahun kena air atau panas.
Karena jenis kayu tersebut banyak dicari warga maka kian sulit diperoleh walaupun ada harganya sudah selangit.

Di Kota Banjarmasin sendiri memang masih banyak terlihat penjual kayu menjual jenis kayu tersebut, tetapi persediaanya selalu terbatas.
Menurut pedagang Haji Sandri, jenis bahan bangunan yang terbuat dari kayu ulin yang belakangan masih banyak ditemukan di Banjarmasin atau daerah lain di Kalsel, bukan lagi hasil tebangan baru melainkan kayu ulin bekas hasil tebangan lama yang sudah tersimpan bertahun-tahun.

“Dulu kayu ulin yang masih berupa balokan atau berbentuk pohon di potong-potong dengan panjang sekitar tiga hingga empat meter lalu balokan itu potong-potong lagi sehingga menjadi persegi empat dengan panjang tetap sekitar tiga hingga empat meter,” katanya.

Sisa-sisa potongan kayu itulah yang sekarang dibuat lagi menjadi bahan bangunan seperti ini, katanya seraya memperlihatkan beberapa kayu gergajian hasil olahan kayu sisa tersebut.
“Bukti kayu ulin ini sisa, lihat saja warna kayunya sudah ada yang agak kehitaman, ada bekas tanaman lumut (tumbuhan air) ada bekas gergajian, bekas terbakar, dan tanda-tanda lainnya,” katanya.

Walau kayu ini berjenis ulin bekas olahan tetapi tetap saja diminati karena kualitas kayu ini kuat dan baik, sehingga untuk jenis bahan bangunan papan saja harganya sekarang sudah mencapai Rp80 ribu per keping, padahal dulu paling banter hanya Rp20 ribu per keping.

Mahalnya harga itu selain memang kian langka juga untuk mengangkut kayu tersebut dari lokasi penggergajian di Bilangan Liang Anggang sekitar 60 kilometer dari Banjarmasin ke arah Banjarmasin sering dipersoalkan pihak aparat sebab kayu tersebut dilarang diantarpulaukan ,akibatnya banyak pedagang yang takut membawa kayu tersebut.

Berdasarkan keterangan yang ia peroleh kayu lin tersebut, berasal dari tebangan lama di wilayah Kabupaten tanah Laut, Tanah Bumbu, serta Kabupaten Kotabaru atau wlayah pesisir Timur Kalsel.

Mulai Punah
Berbagai pihak menduga jenis kayu tersebut sudah mulai punah walau ada pihak lain menyatakan masih terdapat hutan kayu ulin di kawasan Pegunungan Meratus yang lokasinya sulit terjangkau manusia.

Bahkan Tim Ekspedisi Khatulistiwa 2012 Koordinator Wilayah 08 Kabupaten Hulu Sungai Tengah (HST) Kalimantan Selatan yang menjelajahi kawasan Pegunungan Meratus tak pernah menjumpai hutan kayu ulin di kawasan tersebut.

“Dari hasil penjelajahan tim hanya menemukan beberapa pohon kayu ulin saja,” kata Mayor Sus Komaruddin didampingi beberapa peneliti dan tim lainnya di Hantakan HST, sekitar 190 Km Utara Banjarmasin.
Walau tim tak menemukan hutan kayu ulin tetapi mereka menemukan beberapa pohon kayu ulin di puncak gunung.

Selain itu mereka juga menemukan sebuah kampung yang disebut “Kampung Ulin Bajanggut” yang di kampung tersebut masih tumbuh satu pohon kayu ulin setinggi 30 meter dan diameter batang pohon 120 sentimeter.
Pohon kayu ulin tersebut agaknya dipelihara warga Dayak Meratus dan dikeramatkan yang berada di Desa Kiyu.

Dari beberapa bekas tebangan kayu ulin, diperkirakan kawasan tersebut diperkirakan tadinya merupakan hutan kayu ulin yang terus ditebang sehingga tinggal beberapa batang yang masih utuh.
Walau tak menemukan hutan kayu ulin tetapi tim masih menemukan hutan kayu ekonomis lainnya, seperti kayu meranti atau yang disebut pohon damar putih atau damar hitam.

Berdasarkan catatan, kayu ulin merupakan salah satu jenis kayu hutan tropika basah yang tumbuh secara alami di wilayah Sumatera Bagian Selatan dan Kalimantan.
Jenis ini dikenal dengan nama daerah ulin, bulian, bulian rambai, onglen, belian, tabulin dan telian.
Pohon ulin termasuk jenis pohon besar yang tingginya dapat mencapai 50 m dengan diameter samapi 120 cm, tumbuh pada dataran rendah sampai ketinggian 400 m.



Kayu tersebut sulit dibudidayakan, dan walaupun bisa tanaman ini akan b isa ditebang kayunya setelah berusia ratusan tahun sehingga tak ada orang yang mau mengembangkan jenis kayu tersebut.
Berdasarkan penelitian ulin ternyata tak sekadar bernilai ekonomis tinggi dari nilai kayunya. Lebih dari itu, kayu khas hutan tropis juga bisa dijadikan obat-obatan.

Manfaat ganda kayu ulin terdapat pada tiga jenis bagian dari kayu itu bisa dimanfaatkan untuk obat-obatan yaitu daun muda, esktrak biji, dan buahnya.
Dengan terus ditebang dan dicar tanpa ada yang bersedia membudidayakan maka sudah bisa ditaksir kedepan kayu ini hanya tinggal kenangan saja.

Sabtu, 14 Juli 2012

Kayu ulin

Ulin atau disebut juga dengan bulian atau kayu besi adalah pohon berkayu dan merupakan tanaman khas Kalimantan. Kayu ulin terutama dimanfaatkan sebagai bahan bangunan, seperti konstruksi rumah, jembatan,  tiang listrik, dan perkapalan. Ulin merupakan salah satu jenis kayu hutan tropika basah yang tumbuh secara alami di wilayah Sumatera bagian selatan dan Kalimantan.

Morfologi

Ulin termasuk jenis pohon besar yang tingginya dapat mencapai 50 m dengan diameter sampai 120 cm . Pohon ini tumbuh pada dataran rendah sampai ketinggian 400 m. Ulin umumnya tumbuh pada ketinggian 5 – 400 m di atas permukaan laut dengan medan datar sampai miring, tumbuh terpencar atau mengelompok dalam hutan campuran namun sangat jarang dijumpai di habitat rawa-rawa.Kayu Ulin juga tahan terhadap perubahan suhu, kelembaban, dan pengaruh air laut sehingga sifat kayunya sangat berat dan keras. Pohon ulin agak terpisah dari pepohonan lain dan dikelilingi jalur jalan melingkar dari kayu ulin. Di bagian bawah pohon ulin terdapat bagian yang berlobang.

Pemuliaan

Proses pemuliaan alami di hutan bekas tebangan umumnya kurang berjalan dengan baik.  Perkecambahan biji Ulin membutuhkan waktu cukup lama sekitar 6-12 bulan dengan persentase keberhasilan relatif rendah, produksi buah tiap pohon umumnya juga sedikit. Penyebaran permudaan alam secara umum cenderung mengelompok.  Ulin tumbuh di dataran rendah primer dan hutan sekunder sampai dengan ketinggian 500m. Biji ulin lebih suka ditiriskan baik tanah, tanah liat berpasir ke tanah liat, kadang-kadang batu kapur. Hal ini umumnya ditemukan di sepanjang sungai dan bukit-bukit yang berdekatan. Hal ini membutuhkan rata-rata curah hujan tahunan 2500-4000 mm.

Sabtu, 07 Juli 2012

Jati Pendem

Jati pendem merupakan pohon jati tak bertuan yang terpendam di dalam tanah, ada yang sudah mencapai ratusan tahun. Biasanya jati itu terpendam setelah tumbang akibat faktor alam (angin ribut dan longsor) atau sisa-sisa penjarahan pada akhir 1990-an yang disembunyikan di dalam tanah.

Batang-batang pohon jati itu ditemukan di kawasan bekas hutan atau tidak jauh dari hutan. Para petani pencari jati pendem kerap pula menemukan jati itu di waduk yang mengering pada musim kemarau, misalnya di Waduk Greneng, Desa Greneng, Kecamatan Tunjungan.


Mereka menemukan jati di kedalaman 4-8 meter. Besar dan panjang jati itu pun bervariasi, mulai dari yang berdiameter 20 sentimeter dengan panjang 5 meter hingga yang berdiameter 115 sentimeter dan panjang 25 meter.

Selain menemukan jati, pernah ada pencari jati pendem menemukan tempat sesaji dan uang logam kuno. Uang yang terbuat dari kuningan itu bertuliskan huruf Jawa dan angka tahun 1070.
Proses pencarian sampai pengangkatan jati pendem membutuhkan waktu 10-30 hari dan dilakukan berkelompok, 6-7 orang. Prosesnya diawali dengan mencari lokasi jati pendem memakai cis atau kawat ulir baja sepanjang 4-7 meter.

Cis ditancapkan ke dalam tanah. Jika cis sudah menyentuh bagian keras, dapat dipastikan di situlah jati pendem berada. Setelah itu, baru mereka menggali tanah sedalam cis. Jika jati terlalu panjang, mereka memotong kayu itu menjadi dua bagian lalu diangkat memakai katrol.

”Kami menjual jati itu ke juragan kayu Rp 5 juta-Rp 12 juta. Kalau lagi apes, yaitu mendapat jati yang sudah busuk dan berlubang, ya penghasilannya sedikit, di bawah Rp 1 juta. Bahkan bisa saja ternyata di dalam tanah yang sudah digali tidak ada jatinya,” kata Masduri (40), pencari jati pendem asal Desa Greneng.

Juragan jati memasarkan jati pendem ke Kanada, Perancis, dan Swiss melalui perantara dari Bali. Di negara-negara itu, jati pendem biasa digunakan sebagai bahan baku mebel, seperti meja panjang dan pintu rumah. Satu gelondong jati pendem harganya Rp 100 juta-Rp 450 juta, tergantung dari besar, panjang, dan kualitasnya.

Sabtu, 23 Juni 2012

Kayu lapis ( plywood )


Kayu lapis merupakan kayu olahan yang biasa kita kenal dengan sebutan tripleks atau mutipleks. Kayu lapis dibentuk dari beberapa lembaran kayu yang direkatkan dengan tekanan tinggi. Ketabalanya bervariasi dari mulai 3 mm, 4 mm, 9 mm dan 18 mm dan luasannya 244 x 122 cm. Ketebalan plywood menentukan kekuatan dan kestabilannya.


Jenis kayu ini paling banyak dipakai sebagai material pembuat kitchen set, lemari, meja, dan tempat tidur. Oleh karena plywood mempunyai permukaan polos dan tidak memiliki serat yang khas maka kadang perlu diberi pelapis tambahan seperti venner(irisan kayu tipis) PVC ataupun melaminto. Harga kayu lapis lebih murah dari kayu solid tapi lebih mahal dari kayu olahan lainnya.

Selasa, 12 Juni 2012

Finger Joint

Sebuah sendi sendi atau sisir jari adalah gabungan kayu dilakukan dengan memotong satu set potongan segi empat yang saling melengkapi dalam dua potong kayu, yang kemudian dilem . Untuk memvisualisasikan sendi jari hanya berpaut jari-jari tangan Anda pada sudut sembilan puluh derajat; “. Sendi jari” maka nama Ini lebih kuat dari popor atau lap bersama , dan sering memberikan kontribusi untuk estetika potongan.



Sejarah sendi jari diyakini telah mulai dengan kotak kayu atau peti produk. Sendi jari awalnya dipotong oleh tangan dengan gergaji dan tajam pahat. Di zaman modern mereka dengan mudah dan cepat dibuat dengan gergaji meja atau router dan jig atau fixture, yang dapat toko-dibuat atau dibeli dari toko peralatan khusus woodworking. Sebuah jig sendi jari biasanya terdiri dari pagar bergerak dengan pin pengindeksan yang digunakan untuk merata ruang keluar pemotongan.

 Pagar ini pindah pisau pemotong membuat potongan yang kemudian pindah pin pengindeksan sehingga memotong berikutnya dapat dibuat.
Meskipun relatif mudah untuk membuat menggunakan pembuatan komputer dibantu, meja melihat atau router kayu dengan jig sederhana, beberapa masalah umum meliputi:
  • Merobek di sisi belakang
  • Jika menggunakan meja melihat, bagian atas sendi mungkin tidak benar-benar rata, tergantung pada set gigi pisau
  • Spasi masalah dan panggilan kesulitan dalam indeks yang tepat
Kekuatan dari sendi jari berasal dari kontak berurat panjang untuk berurat panjang antara jari-jari, yang menyediakan permukaan pengeleman padat. Jumlah titik kontak permukaan juga memungkinkan untuk menempelkan lebih sebagai lawan bersama pantat atau rabbet bersama.

Sementara jarak dari sendi jari sebagian besar keputusan estetika, itu umumnya kurang dari atau sama dengan ketebalan dari bahan yang bergabung. Misalnya, orang mungkin memutuskan 1/8 “jari pada 1/4″ bahan kecuali panjang dari permukaan kawin cocok lebih baik untuk sebuah “sendi jari, yang akan tampak kurang” 1/4 sibuk “untuk mata.

Meskipun sendi jari biasanya merata spasi, bukan hal yang aneh untuk woodworkers untuk bereksperimen dengan berbagai jarak antara luka.
Sendi jari adalah sendi yang paling umum digunakan untuk membentuk potongan panjang kayu dari papan yang kokoh, hasilnya adalah jari-jointed kayu.

Sendi jari juga bisa menjadi berharga saat memperbaiki meja dan kursi dan juga dapat digunakan dalam hal-hal seperti papan lantai, atap kayu dan konstruksi pintu. Ini juga digunakan dalam teknologi desain untuk siswa. Sendi jari akan sulit untuk membuat tanpa alat yang tepat.

Jumat, 01 Juni 2012

Macam Penggunaan kayu

Penggunaan kayu untuk suatu tujuan pemakaian tertentu tergantung dari sifat-sifat kayu yang bersangkutan dan persyaratan teknis yang diperlukan.  Jenis-jenis kayu yang mempunyai persyaratan untuk tujuan pemakaian tertentu antara lain dapat dikemukan sebagai berikut :
  1. Bangunan (Konstruksi)
    Persyaratan teknis : kuat, keras, berukuran besar dan mempunyai keawetan alam yang tinggi.
    Jenis kayu : balau, bangkirai, belangeran, cengal, giam, jati, kapur, kempas, keruing, lara, rasamala.
  2. Veneer biasa
    Persyaratan teknis : kayu bulat berdiameter besar, bulat, bebas cacat dan beratnya sedang.
    Jenis kayu : meranti merah, meranti putih, nyatoh, ramin, agathis, benuang.
  3. Veneer mewah
    Persyaratan teknis : disamping syarat di atas, kayu harus bernilai dekoratif.
    Jenis kayu : jati, eboni, sonokeling, kuku, bongin, dahu, lasi, rengas, sungkai, weru, sonokembang.
  4. Perkakas (mebel)
    Persyaratan teknis : berat sedang, dimensi stabil, dekoratif, mudah dikerjakan, mudah dipaku, dibubut, disekrup, dilem dan dikerat.
    Jenis kayu : jati, eboni, kuku, mahoni, meranti, rengas, sonokeling, sonokembang, ramin.
  5. Lantai (parket)
    Persyaratan teknis : keras, daya abrasi tinggi, tahan asam, mudah dipaku dan cukup kuat.
    Jenis kayu : balau, bangkirai, belangeran, bintangur, bongin, bungur, jati, kuku.
  6. Bantalan Kereta Api
    Persyaratan teknis : kuat, keras, kaku, awet.
    Jenis kayu : balau, bangkirai, belangeran, bedaru, belangeran, bintangur, kempas, ulin.
  7. Alat Olah Raga
    Persyaratan teknis : kuat, tidak mudah patah, ringan, tekstur halus, serat halus, serat lurus dan panjang, kaku, cukup awet.
    Jenis kayu : agathis, bedaru, melur, merawan, nyatoh, salimuli, sonokeling, teraling.
  8. Alat Musik
    Persyaratan teknis : tekstur halus, berserat lurus, tidak mudah belah, daya resonansi baik.
    Jenis kayu : cempaka, merawan, nyatoh, jati, lasi, eboni.
  9. Alat Gambar
    Persyaratan teknis : ringan, tekstur halus, warna bersih.
    Jenis kayu : jelutung, melur, pulai, pinus.
  10. Tong Kayu (Gentong)
    Persyaratan teknis : tidak tembus cairan dan tidak mengeluarkan bau.
    Jenis kayu : balau, bangkirai, jati, pasang.
  11. Tiang Listrik dan Telepon
    Persyaratan teknis : kuat menahan angin, ringan, cukup kuat, bentuk lurus.
    Jenis kayu : balau, giam jati, kulim, lara, merbau, tembesu, ulin.
  12. Patung dan Ukiran Kayu
    Persyaratan teknis : serat lurus, keras, tekstur halus, liat, tidak mudah patah dan berwarna gelap.
    Jenis kayu : jati, sonokeling, salimuli, melur, cempaka, eboni.
  13. Korek Api
    Persyaratan teknis : sama dengan persyaratan veneer, cukup kuat (anak korek api), elastis dan tidak mudah pecah (kotak).
    Jenis kayu : agathis, benuang, jambu, kemiri, sengon, perupuk, pulai, terentang, pinus.
  14. Pensil
    Persyaratan teknis : BJ sedang, mudah dikerat, tidak mudah bengkok, warna agak merah, berserat lurus.
    Jenis kayu : agathis, jelutung, melur, pinus.
  15. Moulding
    Persyaratan teknis : ringan, serat lurus, tekstur halus, mudah dikerjakan, mudah dipaku. Warna terang, tanpa cacat, dekoratif.
    Jenis kayu : jelutung, pulai ramin, meranti dll.
  16. Perkapalan
    Lunas
    Persyaratan teknis : tidak mudah pecah, tahan binatang laut.
    Jenis kayu : ulin, kapur.
    Gading
    Persyaratan teknis : kuat, liat, tidak mudah pecah, tahan binatang laut.
    Jenis kayu : bangkirai, bungur, kapur.
    Senta
    Persyaratan teknis : kuat, liat, tidak mudah pecah, tahan binatang laut.
    Jenis kayu : bangkirai, bungur, kapur.
    Kulit
    Persyaratan teknis : tidak mudah pecah, kuat, liat, tahan binatang laut.
    Jenis kayu : bangkirai, bungur, meranti merah.
    Bangunan dan dudukan mesin
    Persyaratan teknis : ringan, kuat dan awet, tidak mudah pecah karena getaran mesin.
    Jenis kayu : kapur, meranti merah, medang, ulin, bangkirai.
    Pembungkus as baling-baling
    Persyaratan teknis : liat, lunak sehingga tidak merusak logam.
    Jenis kayu : nangka, bungur, sawo.
    Popor Senjata
    Persyaratan teknis : ringan, liat, kuat, keras, dimensi stabil.
    Jenis kayu : waru, salimuli, jati.
  17. Arang (bahan bakar)
    Persyaratan teknis :  BJ tinggi.
    Jenis kayu : bakau, kesambi, walikukun, cemara, gelam, gofasa, johar, kayu malas, nyirih, rasamala, puspa, simpur.

Rabu, 23 Mei 2012

Sifat mekanik kayu

Sifat Mekanik Kayu
  1. Keteguhan Tarik
    Keteguhan tarik adalah kekuatan kayu untuk menahan gaya-gaya yang berusaha menarik kayu.  Terdapat 2 (dua) macam keteguhan tarik yaitu :
    1. Keteguhan tarik sejajar arah serat dan
    2. Keteguhan tarik tegak lurus arah serat.
      Kekuatan tarik terbesar pada kayu ialah keteguhan tarik sejajar arah serat.  Kekuatan tarik tegak lurus arah serat lebih kecil daripada kekuatan tarik sejajar arah serat.
  2. Keteguhan tekan / Kompresi
    Keteguhan tekan/kompresi adalah kekuatan kayu untuk menahan muatan/beban. Terdapat 2 (dua) macam keteguhan tekan yaitu :
    1. Keteguhan tekan sejajar arah serat dan
    2. Keteguhan tekan tegak lurus arah serat.
      Pada semua kayu, keteguhan tegak lurus serat lebih kecil daripada keteguhan kompresi sejajar arah serat.
  3. Keteguhan Geser
    Keteguhan geser adalah kemampuan kayu untuk menahan gaya-gaya yang membuat suatu bagian kayu tersebut turut bergeser dari bagian lain di dekatnya.  Terdapat 3 (tiga) macam keteguhan yaitu :
    1. Keteguhan geser sejajar arah serat
    2. Keteguhan geser tegak lurus arah serat dan
    3. Keteguhan geser miring
      Keteguhan geser tegak lurus serat jauh lebih besar dari pada keteguhan geser sejajar arah serat.
  4. Keteguhan lengkung (lentur)
    Keteguhan lengkung/lentur adalah kekuatan untuk menahan gaya-gaya yang berusaha melengkungkan kayu atau untuk menahan beban mati maupun hidup selain beban pukulan.  Terdapat 2 (dua) macam keteguhan yaitu :
    1. Keteguhan lengkung statik, yaitu kekuatan kayu menahan gaya yang mengenainya secara perlahan-lahan.
    2. Keteguhan lengkung pukul, yaitu kekuatan kayu menahan gaya yang mengenainya secara mendadak.
  5. Kekakuan
    Kekakuan adalah kemampuan kayu untuk menahan perubahan bentuk atau lengkungan. Kekakuan tersebut dinyatakan dalam modulus elastisitas.
  6. Keuletan
    Keuletan adalah kemampuan kayu untuk menyerap sejumlah tenaga yang relatif besar atau tahan terhadap kejutan-kejutan atau tegangan-tegangan yang berulang-ulang yang melampaui batas proporsional serta mengakibatkan perubahan bentuk yang permanen dan kerusakan sebagian.
  7. Kekerasan
    Kekerasan adalah kemampuan kayu untuk menahan gaya yang membuat takik atau lekukan atau kikisan (abrasi). Bersama-sama dengan keuletan, kekerasan merupakan suatu ukuran tentang ketahanan terhadap pengausan kayu.
  8. Keteguhan Belah
    Keteguhan belah adalah kemampuan kayu untuk menahan gaya-gaya yang berusaha membelah kayu.  Sifat keteguhan belah yang rendah sangat baik dalam pembuatan sirap dan kayu bakar. Sebaliknya keteguhan belah yang tinggi sangat baik untuk pembuatan ukir-ukiran (patung). Pada umumnya kayu mudah dibelah sepanjang jari-jari (arah radial) dari pada arah tangensial.
    Ukuran yang dipakai untuk menjabarkan sifat-sifat keku-atan kayu atau sifat mekaniknya dinyatakan dalam kg/cm2.  Faktor-faktor yang mempengaruhi sifat mekanik kayu secara garis besar digolongkan menjadi dua kelompok :
    1. Faktor luar (eksternal): pengawetan kayu, kelembaban lingkungan, pembebanan dan cacat yang disebabkan oleh jamur atau serangga perusak kayu.
    2. Faktor dalam kayu (internal): BJ, cacat mata kayu, serat miring dsb.

Sabtu, 19 Mei 2012

Pemasangan di Senayan Residence



Senin, 14 Mei 2012

Sifat fisik kayu

  1. Berat dan Berat Jenis
    Berat suatu kayu tergantung dari jumlah zat kayu, rongga sel, kadar air dan zat ekstraktif didalamnya.  Berat suatu jenis kayu berbanding lurus dengan BJ-nya. Kayu mempunyai berat jenis yang berbeda-beda, berkisar antara BJ minimum 0,2 (kayu balsa) sampai BJ 1,28 (kayu nani).  Umumnya makin tinggi BJ kayu, kayu semakin berat dan semakin kuat pula.
  2. Keawetan
    Keawetan adalah ketahanan kayu terhadap serangan dari unsur-unsur perusak kayu dari luar seperti jamur, rayap, bubuk dll. Keawetan kayu tersebut disebabkan adanya zat ekstraktif didalam kayu yang merupakan unsur racun bagi perusak kayu.  Zat ekstraktif tersebut terbentuk pada saat kayu gubal berubah menjadi kayu teras sehingga pada umumnya kayu teras lebih awet dari kayu gubal.
  3. Warna
    Kayu yang beraneka warna macamnya disebabkan oleh zat pengisi warna dalam kayu yang berbeda-beda.
  4. Tekstur
    Tekstur adalah ukuran relatif sel-sel kayu.  Berdasarkan teksturnya, kayu digolongkan kedalam kayu bertekstur halus (contoh: giam, kulim dll), kayu bertekstur sedang (contoh: jati, sonokeling dll) dan kayu bertekstur kasar (contoh: kempas, meranti dll).
  5. Arah Serat
    Arah serat adalah arah umum sel-sel kayu terhadap sumbu batang pohon.  Arah serat dapat dibedakan menjadi serat lurus, serat berpadu, serat berombak, serta terpilin dan serat diagonal (serat miring).
  6. Kesan Raba
    Kesan raba adalah kesan yang diperoleh pada saat meraba permukaan kayu (kasar, halus, licin, dingin, berminyak dll).  Kesan raba tiap jenis kayu berbeda-beda tergantung dari tekstur kayu, kadar air, kadar zat ekstraktif dalam kayu.
  7. Bau dan Rasa
    Bau dan rasa kayu mudah hilang bila kayu lama tersimpan di udara terbuka.  Beberapa jenis kayu mempunyai bau yang merangsang dan untuk menyatakan bau kayu tersebut, sering digunakan bau sesuatu benda yang umum dikenal misalnya bau bawang (kulim), bau zat penyamak (jati), bau kamper (kapur) dsb.
  8. Nilai Dekoratif
    Gambar kayu tergantung dari pola penyebaran warna, arah serat, tekstur, dan pemunculan riap-riap tumbuh dalam pola-pola tertentu.  Pola gambar ini yang membuat sesuatu jenis kayu mempunyai nilai dekoratif.
  9. Higroskopis
    Kayu mempunyai sifat dapat menyerap atau melepaskan air.  Makin lembab udara disekitarnya makin tinggi pula kelembaban kayu sampai tercapai keseimbangan dengan lingkungannya.  Dalam kondisi kelembaban kayu sama dengan kelembaban udara disekelilingnya disebut kandungan air keseimbangan (EMC = Equilibrium Moisture Content).
  10. Sifat Kayu terhadap Suara, yang terdiri dari :
    1. Sifat akustik, yaitu kemampuan untuk meneruskan suara berkaitan erat dengan elastisitas kayu.
    2. Sifat resonansi, yaitu turut bergetarnya kayu akibat adanya gelombang suara.  Kualitas nada yang dikeluarkan kayu sangat baik, sehingga kayu banyak dipakai untuk bahan pembuatan alat musik (kulintang, gitar, biola dll).
  11. Daya Hantar Panas
    Sifat daya hantar kayu sangat jelek sehingga kayu banyak digunakan untuk membuat barang-barang yang berhubungan langsung dengan sumber panas.
  12. Daya Hantar Listrik
  13. Pada umumnya kayu merupakan bahan hantar yang jelek untuk aliran listrik.  Daya hantar listrik ini dipengaruhi oleh kadar air kayu.  Pada kadar air 0 %, kayu akan menjadi bahan sekat listrik yang baik sekali, sebaliknya apabila kayu mengandung air maksimum (kayu basah), maka daya hantarnya boleh  dikatakan sama dengan daya hantar air.