Jati pendem merupakan pohon jati tak bertuan yang terpendam di dalam
tanah, ada yang sudah mencapai ratusan tahun. Biasanya jati itu
terpendam setelah tumbang akibat faktor alam (angin ribut dan longsor)
atau sisa-sisa penjarahan pada akhir 1990-an yang disembunyikan di dalam
tanah.
Batang-batang pohon jati itu ditemukan di kawasan bekas hutan atau tidak
jauh dari hutan. Para petani pencari jati pendem kerap pula menemukan
jati itu di waduk yang mengering pada musim kemarau, misalnya di Waduk
Greneng, Desa Greneng, Kecamatan Tunjungan.
Mereka menemukan jati di kedalaman 4-8 meter. Besar dan panjang jati
itu pun bervariasi, mulai dari yang berdiameter 20 sentimeter dengan
panjang 5 meter hingga yang berdiameter 115 sentimeter dan panjang 25
meter.
Selain menemukan jati, pernah ada pencari jati pendem menemukan tempat
sesaji dan uang logam kuno. Uang yang terbuat dari kuningan itu
bertuliskan huruf Jawa dan angka tahun 1070.
Proses pencarian sampai pengangkatan jati pendem membutuhkan waktu
10-30 hari dan dilakukan berkelompok, 6-7 orang. Prosesnya diawali
dengan mencari lokasi jati pendem memakai cis atau kawat ulir baja
sepanjang 4-7 meter.
Cis ditancapkan ke dalam tanah. Jika cis sudah menyentuh bagian keras,
dapat dipastikan di situlah jati pendem berada. Setelah itu, baru mereka
menggali tanah sedalam cis. Jika jati terlalu panjang, mereka memotong
kayu itu menjadi dua bagian lalu diangkat memakai katrol.
”Kami menjual jati itu ke juragan kayu Rp 5 juta-Rp 12 juta. Kalau lagi
apes, yaitu mendapat jati yang sudah busuk dan berlubang, ya
penghasilannya sedikit, di bawah Rp 1 juta. Bahkan bisa saja ternyata di
dalam tanah yang sudah digali tidak ada jatinya,” kata Masduri (40),
pencari jati pendem asal Desa Greneng.
Juragan jati memasarkan jati pendem ke Kanada, Perancis, dan Swiss
melalui perantara dari Bali. Di negara-negara itu, jati pendem biasa
digunakan sebagai bahan baku mebel, seperti meja panjang dan pintu
rumah. Satu gelondong jati pendem harganya Rp 100 juta-Rp 450 juta,
tergantung dari besar, panjang, dan kualitasnya.
Sabtu, 07 Juli 2012
Jati Pendem
09.00
No comments
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar