Mahoni adalah anggota suku Meliaceae yang mencakup
50 genera dan 550 spesies tanaman kayu. Mahoni termasuk pohon besar
dengan tinggi pohon mencapai 35-40 m dan diameter mencapai 125 cm.
Batang lurus berbentuk silindris dan tidak berbanir.
Kulit luar berwarna cokelat kehitaman, beralur dangkal seperti sisik,
sedangkan kulit batang berwarna abu-abu dan halus ketika masih muda,
berubah menjadi cokelat tua, beralur dan mengelupas setelah tua. Mahoni
baru berbunga setelah berumur 7 tahun, mahkota bunganya silindris,
kuning kecoklatan, benang sari melekat pada mahkota, kepala sari putih,
kuning kecoklatan.
Buahnya buah kotak, bulat telur, berlekuk lima, warnanya cokelat.
Biji pipih, warnanya hitam atau cokelat. Mahoni dapat ditemukan tumbuh
liar di hutan jati dan tempat-ternpat lain yang dekat dengan pantai,
atau ditanam di tepi jalan sebagai pohon pelindung. Tanaman yang asalnya
dari Hindia Barat ini, dapat tumbuh subur bila tumbuh di pasir payau
dekat dengan pantai.
Pohon mahoni bisa mengurangi polusi udara sekitar 47% – 69% sehingga
disebut sebagai pohon pelindung sekaligus filter udara dan daerah
tangkapan air.Daun-daunnya bertugas menyerap polutan-polutan di
sekitarnya. Sebaliknya, dedaunan itu akan melepaskan oksigen (O2) yang
membuat udara di sekitarnya menjadi segar. Ketika hujan turun, tanah dan
akar-akar pepohonan itu akan mengikat air yang jatuh, sehingga menjadi
cadangan air.Buah mahoni memiliki zat bernama flavonolds dan saponins.
Flavonolds sendiri dikenal berguna untuk melancarkan peredaran darah
sehingga para penderita penyakit yang menyebabkan tersumbatnya aliran
darah disarankan memakai buah ini sebagai obat. Khasiat flavonolds ini
juga bisa untuk mengurangi kolestrol, penimbunan lemak pada saluran
darah, mengurangi rasa sakit, pendarahan dan lebam, serta bertindak
sebagai antioksidan untuk menyingkirkan radikal bebas.
Sementara itu, saponins memiliki khasiat sebagai pencegah penyakit
sampar, bisa juga untuk mengurangi lemak di badan, membantu meningkatkan
sistem kekebalan, mencegah pembekuan darah, serta menguatkan fungsi
hati dan memperlambat proses pembekuan darah. Sifat Mahoni yang dapat
bertahan hidup di tanah gersang menjadikan pohon ini sesuai ditanam di
tepi jalan.
Bagi penduduk Indonesia khususnya Jawa, tanaman ini bukanlah tanaman
yang baru, karena sejak jaman penjajahan Belanda mahoni dan rekannya,
Pohon Asam, sudah banyak ditanam di pinggir jalan sebagai peneduh
terutama di sepanjang jalan yang dibangun oleh Daendels antara Anyer
sampai Panarukan.
Sejak 20 tahun terakhir ini, tanaman mahoni mulai dibudidayakan
karena kayunya mempunyai nilai ekonomis yang cukup tinggi. Kualitas
kayunya keras dan sangat baik untuk meubel, furnitur, barang-barang
ukiran dan kerajinan tangan. Sering juga dibuat penggaris karena
sifatnya yang tidak mudah berubah. Kualitas kayu mahoni berada sedikit
dibawah kayu jati sehingga sering dijuluki sebagai primadona kedua dalam
pasar kayu.
Pemanfaatan lain dari tanaman mahoni adalah kulitnya dipergunakan
untuk mewarnai pakaian. Kain yang direbus bersama kulit mahoni akan
menjadi kuning dan tidak mudah luntur. Sedangkan getah mahoni yang
disebut juga blendok dapat dipergunakan sebagai bahan baku lem, dan daun
mahoni untuk pakan ternak.
Mahoni dapat tumbuh dengan subur di pasir payau dekat dengan pantai
dan menyukai tempat yang cukup sinar matahari langsung. Tanaman ini
termasuk jenis tanaman yang mampu bertahan hidup di tanah gersang
sekalipun. Walaupun tidak disirami selama berbulan-bulan, mahoni masih
mampu untuk bertahan hidup. Syarat lokasi untuk budi daya mahoni
diantaranya adalah ketinggian lahan maksimum 1.500 meter dpl, curah
hujan 1.524-5.085 mm/tahun, dan suhu udara 11-36 C.
Jumat, 16 Maret 2012
Kayu Mahoni
08.47
No comments
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar