Pada tahun
’70-an banyak orang mencari biji mahoni, yang konon dapat dijadikan
sebagai obat. Ada yang mengatakan untuk obat rematik, malaria, dan ada
pula yang mengatakan untuk obat kuat. Orang-orang mengonsumsi biji
mahoni hanya dengan menelan bijinya setelah membuang bagian yang pipih.
Konon memang banyak yang cocok. Nyatanya setelah mengonsumsi biji mahoni
rematiknya pun hilang.
Bahkan ada yang mengatakan kekuatannya bertambah.
Namun mereka mengeluh biji mahoni rasanya sangat pahit. Sesudah
penggunaan obat tradisional marak kembali dengan semboyan back to nature
di tahun 90-an, pencarian terhadap buah mahoni semakin meningkat. Cara
mengonsumsinya pun sudah mulai maju. Tidak langsung menelan bijinya,
tetapi terlebih dahulu biji-biji mahoni dikeringkan. Setelah kering
digiling menjadi bubuk
Kandungan kimia mahoni ada dua macam, masing-masing
saponin dan flavonoida yang sangat baik untuk mengobati tekanan darah
tinggi, kencing manis, rematik, deman, masuk angin dan menambah nafsu
makan.
Penemuan buah mahoni sebagai vitamin dan obat-obatan
pertama kali oleh Doktor Larry Brookes, ahli biokimia pada tahun
1990-an. Lalu buah mahoni yang mengandung flavonoida dan saponin dibuat
dalam bentuk ekstrak.
Kandungan flavonoida pada mahoni berguna untuk
melancarkan peredaran darah, terutama untuk mencegahnya tersumbatnya
saluran darah, mengurangi tingkat kolesterol, mengurangi penimbunan
lemak pada dinding saluran darah, membantu mengurangi rasa sakit,
pendarahan dan lebam, bertindak sebagai anti oksidan dan berfungsi
menyingkirkan radikal bebas.
Sedangkan saponin berguna mencegah penyakit sampar,
mengurangi lemak badan, meningkatkan sistem kekebalan, mencegah
pembekuan darah dan tingkat gula dalam darah, serta menguatkan fungsi
hati dan memperlambat proses pembekuan darah.
Dalam farmakologi Cina dan pengobatan tradisional lain disebutkan, tanaman ini memiliki sifat pahit, dingin, antipiretik (penurun panas), anti jamur dan menurunkan tekanan darah tinggi. Efek farmakologis ini diperoleh dari penggunaan biji yang dikeringkan, digiling halus sampai menjadi serbuk.
Khasiat dari biji mahoni yaitu untuk mengatasi
tekanan darah tinggi, kencing manis/diabetes mellitus, kurang nafsu
makan, rematik, demam, masuk angin, dan eksim. Cara mengolah biasanya
biji tersebut dihaluskan menjadi bubuk lalu diseduh dengan air panas.
Sedangkan dosisnya disesuaikan dengan jenis penyakitnya dan umur
penderita.
Tanaman yang mempunyai kemampuan sebagai astringen,
dapat mempresipitasikan protein selaput lendir usus dan membentuk suatu
lapisan yang melindungi usus, sehingga menghambat asupan glukosa dan
laju peningkatan glukosa darah tidak terlalu tinggi.
Sebuah penelitian terhadap biji mahoni dalam
menurunkan glukosa darah pada hewan percobaan yang pernah dilakukan
Laurentia Mihardja, seorang peneliti pada Center For Research and
Development of Disease Control, NIHRD. Pada ekstrak mahoni dosis 45
mg/160 g bb setelah 7 hari menunjukkan hasil berbeda signifikan
dibanding pelarut serta tidak berbeda dengan glikazide 7,2 mg/200 g bb.
Disimpulkan,mahoni dapat menurunkan glukosa darah pada hewan percobaan.
Untuk mengobati tekanan darah tinggi, ambillah
setengah sendok teh serbuk biji mahoni dan segelas air panas. Tambahkan
madu satu sendok makan, diaduk-aduk, setelah hangat-hangat kuku diminum.
Lakukan dua sampai tiga kali sehari. Tekanan darah yang tinggi akan
turun. Kalau sudah normal sebaiknya dihentikan. Dan apabila tekanan
darah naik, minum lagi.
Bagi penderita kencing manis sebaiknya diminum 30
menit sebelum makan pagi, siang dan malam. Sedangkan untuk masuk angin
cara pengobatannya sama dengan untuk kencing manis. Demikian pula halnya
untuk mengobati rematik.
Demikianlah pohon mahoni selain memiliki nilai
estetis dan dapat berfungsi sebagai pengurang efek polusi ternyata juga
memiliki kandungan kimia yang berperan penting dalam pengobatan
alternatif. Tidak ada salahnya kita mengetahui jenis dan manfaat tanaman
tersebut, sehingga kita dapat ikut berperan dalam menjaga kelestarian
lingkungan dengan cara yang paling alamiah, yaitu menanam dan
memeliharanya.
0 komentar:
Posting Komentar